
Dalam 1 tahun rata-rata 7 film horror diproduksi

Dari daftar perfilman di Indonesia mulai taon 2001 - 2009, ada sekitar 57 film horor yang diproduksi. Hmm...banyak sekaleee. Itu berarti, kalo dirata-rata, setaon Indonesia produksi kurang lebih 7 film horror. Yang paling heboh tuh tahun 2009 kemarin. Sekitar 20 film horror diproduksi dalam 1 taon.
Film horror yang diproduksi pada taon 2009 antara lain; Anak Setan, Darah Janda Kolong Wewe, Darah Perawan Bulan Madu, Dikejar Setan, Hantu Biang Kerok Hantu Binal Jembatan Semanggi, Kutukan Suster Ngesot, Mati Suri, Paku Kuntilanak, Terowongan Rumah Sakit, Pocong Jalan Blora, Pocong Setan Jompo, Pocong Kamar Sebelah, Keramat, Kisah Nyata Kereta Setan Manggarai, Kuntilanak Beranak, dan Hantu Rumah Ampera.
Ada juga yang heboh karna dibintangi Julia Perez, yaitu film Hantu Jamu Gendong, Jeritan Kuntilanak, dan Kuntilanak Kamar Mayat. Rizal Mantovani, yang memproduksi "Kuntilanak" berpendapat, senang membuat film horror karena dia merasa film ini memang disukai penonton. Dia juga membantah bahwa dirinya hanya ikut-ikutan trend film horror. Karna menurutnya, film horror itu selalu ada sepanjang tahun. Kalo itu trend, kan munculnya hanya musiman aja, tapi horor sepanjang masa akan selalu ada.
Film Horor paling laris

Bintang film seksi Julia Perez mengaku bangga kalo film yang dibintanginya, yaitu Kuntilanak Kamar Mayat diikutkan dalam ajang festival film internasional Cannes, di Perancis, pada tanggal 13-23 Mei 2009 lalu.
Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) di bawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menyatakan bahwa film Kereta Hantu Manggarai, Kuntilanak 3, Mati Suri, Pulau Hantu, telah menarik minat para distributor film dari Korea, Belgia, Amerika Serikat, Itali, Jerman, Argentina, India, Jepang, dan Prancis.
Ternyata neh, meski film horror Indonesia sering menuai kritikan pedas di negrinya sendiri, tapi di luar negri, film horror kita laku keras loh. Misalnya film Beranak Dalam Kubur telah sukses di Malaysia dan mendapat pemasukan sebesar 250.000 ringgit (RP 725 juta), setelah diputar 1 bulan di bioskop Kuala Lumpur dan Lembah Klang. Bahkan baru satu minggu diputar, mampu meraih pemasukan 40.000 ringgit. Selain itu, di negri Jiran ini, tak kalah hebohnya respon akan film Pocong 2 & Pocong 3.
Budget minim, untung banyak!

Film ini laris, meski pembuatannya hanya menggunakan 1 kamera. Heeem, bisa diprediksi berapa budget pembuatan film horror di Indonesia?
Selain budget, banyak sutradara yang memilih memproduksi film horror karna film ini laku di pasaran. Ya... karena Indonesia kebanyakan mitos setannya, jadi lebih menyukai film horror. Nggak cuman itu aja, ketika ada film horor yang laku di pasaran, yang lainnya pada ikut-ikutan. Jadilah mata rantai film horror di Indonesia. Tapi ternyata, ada alasan laen yang membuat seseorang itu pengen nonton film horror Indonesia. Karna di dalamnya ada adegan vulgar ato seksualitasnya.
Bahkan ada salah satu pendapat dari pecinta film horror Pulau hantu yang menyatakan kalo film tersebut 25% horor, 25% komedi...dan 50% pornografi...Waaah, gimana dengan film horror yang lainnya yah? Katanya, ada beberapa film horror yang berbau pornografi loh. Penasaran pengen tau kadar pornografinya seberapa? Klik : di sini
0 Comments:
Post a Comment