Powered By Blogger

Tuesday, April 13, 2010

Film Horor Mengumbar Seksualitas




Film Paku Kuntilanak yang dibintangi Dewi Persik dianggap porno. Ada adegan mandi, ML dan tampil bugil. Film Tali Pocong Perawan juga. Akting Dewi Persik terlihat vulgar. Sama seperti film Hantu Jamu Gendong yang dibintangi oleh Julia Perez. Berulangkali tampilan yang memperlihatkan keseksian payudaranya yang menyembul. Kenapa film horror Indonesia banyak menampilkan adegan pornonya?

Film - film Horor yang vulgar


Jaman sekarang, rata-rata film horror yang diproduksi Indonesia tuh ada adegan percintaannya. Minimal kissing. Tapi kebanyakan, ada pornoaksi yang ditampilkan. Seperti para pemain wanitanya yang pake baju seksi, bikini, dan adegan mandi. Nggak cuman penampilan para pemainnya aja, tapi ada adegan yang bikin film ini jadi film semi. Seperti adegan ML, pemerkosaan, percumbuan, kissing, dll.

Seperti film Tali Pocong Perawan. Menurut beberapa narasumber, ada beberapa adegan vulgar yang ditampilkan oleh Dewi Persik. Misal, baju-baju yang dikenakannya sengaja memperlihatkan payudaranya yang menyembul dengan bikini yang super minim plus jalan yang sengaja dibuat merangsang kaum Adam.

Lagi lagi Dewi Persik menuai protes karna film Paku Kuntilanak terdapat adegan mandi berdua dengang Keith Foo, bintang film asal Malaysia. Dewi Persik tampil bugil dan bersetubuh dengan Keith Foo. Apalagi adegan itu berdurasi cukup lama.

Film Darah Perawan Bulan Madu juga ada adegan seksi Indah Kalalo. Bahkan ada adegan bugil. Seperti film Hantu Binal Jembatan Semanggi yang pernah gagal lolos sensor karna ada beberapa tampilan yang berulangkali memperlihatkan potongan scene payudara Five V. Film ini juga menampilkan adegan ranjang Five V yang membuka bra. Pertanyaannya, apakah film horror sekarang ini harus disusupi dengan adegan syur seperti itu biar laku?

Beda Film horror Sekarang & dulu

Film horror jaman taon '80 an, bintang film horror yang terkenal yaitu Suzanna. Film yang dibintangi Suzanna emang masih ada unsur percintaan di dalamnya. Bahkan ada beberapa adegan percintaan seperti ML di kamar, tapi nggak dilihatin secara vulgar seperti sekarang ini yang nekat memperlihatkan bra bahkan melepasnya.

Beraninya lagi, film horror jaman sekarang memperlihatkan adegan hot diranjang, yang lumayan lama. Film horror jaman dulu emang ada juga adegan pemerkosaan dan adegan sang wanita mandi, maupun ML. Tapi nggak sevulgar sekarang yang didetailkan jelas lekuk tubuh sang wanita.

Dari segi busana yang dikenakan, film horror jaman dulu, emang ada beberapa busana yang agak seronok. Tapi kategorinya masih soft porno :p karna nggak terlalu bikini, paling banter baju-baju kebaya model dulu yang ketat, tapi memperlihatkan unsur lekuk tubuh yang seksi. Jaman sekarang, udah pake bikini dan baju model u can see yang memperlihatkan sembulan payudara sang pemain wanita plus gaya bicara dan jalan yang sengaja dibikin menggoda.

Beda Film horror Dalam & Luar Negeri

Ada narasumber yang mengatakan film Indonesia tuh berlebihan dalam make up hantu. Jadi kesannya nggak menakutkan, tapi penonton jadi ilfil ama gambaran setannya. Lain ama film horror Jepang, misalnya The Ring. Di sini setannya polos, make up-nya gak berlebihan, tapi punya kesan menakutkan.

Ada juga yang bilang, film horror Indonesia tuh ahli copy paste film luar. Misal neh, film Hantu Rumah Pondok Indah yang ternyata mirip film The Hounted House.  Tapi agak di ubah dikit gitu. Dan banyak film-film horror Indonesia yang mengkopi film dari luar.

Dalam wawancaranya dengan Jurnal Bogor, Arthuro GP, Sineas Senior Indonesia mengatakan, maraknya film horror di Indonesia, bertujuan untuk menghibur penontonnya. Tiap film yang diproduksi tuh punya tujuan yang berbeda-beda. Tergantung siapa target dari film tersebut. Ada film yang tujuannya murni hanya untuk hiburan, film seni, pendidikan, religius, dan sebagainya.

Masalah mendidik atau enggak, itu kembali pada tujuan si pembuat film. Untuk apa film tersebut dibuat. Tapi alangkah baiknya jika film yang dibuat bisa mendidik penonton dan memberikan sesuatu yang bermanfaat. Maksudnya film yang mendidik adalah film yang mengandung pesan di dalamnya, sehingga orang yang menonton dapat mengambil hikmah dari film tersebut.

Intinya neh, maraknya film horror di Indo yang disisipi adegan vulgar tuh emang tujuannya untuk menghibur. Lha...kalo jaman sekarang cuman nampilin horror aja, mana laku? Makanya, disisipi hal-hal yang begituan untuk menarik minat penonton. Apa kalian setuju?

Nah guys, itu tadi pendapat artis, penonton dan pengamat perfilman. Tapi gimana dengan pendapat teman-teman muda yang kita bagikan polling mengenai maraknya film horror? Apa  mereka juga sependapat mencela film horror kita ato malah sebaliknya mengacungkan jempol? Simak beritanya di sini.

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Post a Comment

 

fresh info Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha