
Film - film Horor yang vulgar

Seperti film Tali Pocong Perawan. Menurut beberapa narasumber, ada beberapa adegan vulgar yang ditampilkan oleh Dewi Persik. Misal, baju-baju yang dikenakannya sengaja memperlihatkan payudaranya yang menyembul dengan bikini yang super minim plus jalan yang sengaja dibuat merangsang kaum Adam.

Film Darah Perawan Bulan Madu juga ada adegan seksi Indah Kalalo. Bahkan ada adegan bugil. Seperti film Hantu Binal Jembatan Semanggi yang pernah gagal lolos sensor karna ada beberapa tampilan yang berulangkali memperlihatkan potongan scene payudara Five V. Film ini juga menampilkan adegan ranjang Five V yang membuka bra. Pertanyaannya, apakah film horror sekarang ini harus disusupi dengan adegan syur seperti itu biar laku?
Beda Film horror Sekarang & dulu

Beraninya lagi, film horror jaman sekarang memperlihatkan adegan hot diranjang, yang lumayan lama. Film horror jaman dulu emang ada juga adegan pemerkosaan dan adegan sang wanita mandi, maupun ML. Tapi nggak sevulgar sekarang yang didetailkan jelas lekuk tubuh sang wanita.
Dari segi busana yang dikenakan, film horror jaman dulu, emang ada beberapa busana yang agak seronok. Tapi kategorinya masih soft porno :p karna nggak terlalu bikini, paling banter baju-baju kebaya model dulu yang ketat, tapi memperlihatkan unsur lekuk tubuh yang seksi. Jaman sekarang, udah pake bikini dan baju model u can see yang memperlihatkan sembulan payudara sang pemain wanita plus gaya bicara dan jalan yang sengaja dibikin menggoda.
Beda Film horror Dalam & Luar Negeri

Ada juga yang bilang, film horror Indonesia tuh ahli copy paste film luar. Misal neh, film Hantu Rumah Pondok Indah yang ternyata mirip film The Hounted House. Tapi agak di ubah dikit gitu. Dan banyak film-film horror Indonesia yang mengkopi film dari luar.
Dalam wawancaranya dengan Jurnal Bogor, Arthuro GP, Sineas Senior Indonesia mengatakan, maraknya film horror di Indonesia, bertujuan untuk menghibur penontonnya. Tiap film yang diproduksi tuh punya tujuan yang berbeda-beda. Tergantung siapa target dari film tersebut. Ada film yang tujuannya murni hanya untuk hiburan, film seni, pendidikan, religius, dan sebagainya.
Masalah mendidik atau enggak, itu kembali pada tujuan si pembuat film. Untuk apa film tersebut dibuat. Tapi alangkah baiknya jika film yang dibuat bisa mendidik penonton dan memberikan sesuatu yang bermanfaat. Maksudnya film yang mendidik adalah film yang mengandung pesan di dalamnya, sehingga orang yang menonton dapat mengambil hikmah dari film tersebut.
Intinya neh, maraknya film horror di Indo yang disisipi adegan vulgar tuh emang tujuannya untuk menghibur. Lha...kalo jaman sekarang cuman nampilin horror aja, mana laku? Makanya, disisipi hal-hal yang begituan untuk menarik minat penonton. Apa kalian setuju?
Nah guys, itu tadi pendapat artis, penonton dan pengamat perfilman. Tapi gimana dengan pendapat teman-teman muda yang kita bagikan polling mengenai maraknya film horror? Apa mereka juga sependapat mencela film horror kita ato malah sebaliknya mengacungkan jempol? Simak beritanya di sini.
0 Comments:
Post a Comment