Jika menjawab 'Ya' dari 3 atau lebih pertanyaan di bawah ini, Anda tergolong pecandu kopi.
|
Perlu Anda tahu, sesekali minum kopi bisa menyehatkan, tapi jika berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Masalahnya saat ini, hampir 90 persen orang dewasa dan 75 persen remaja mengonsumsi kopi, seperti yang dikutip dari situs Methode of Healing.
Kopi memang bisa membuat seseorang lebih berkonsetrasi dan berenergi. Butuh waktu 30 menit, baru Anda merasakan efek dari kopi. Kafein meningkatkan level dopamine di tubuh. Dopamine adalah neurotransmiter yang efeknya hampir sama dengan adrenalin yang bisa mengontrol mood dan emosi seseorang.
Jika mengonsumsi kopi berlebihan, neurotransmiter mulai membuat Anda peka terhadap efek kafein. Akibatnya, Anda mulai ketagihan minum kopi untuk mendapatkan efek dasyat dari kafein.
Hasil dari kecanduan kopi yang berefek buruk pada kesehatan, antara lain hipertensi, sakit kepala, gelisah, pusing, tremor, insomnia hingga gangguan pada organ reproduksi wanita.
Namun, tiap orang mencerna kafein secara berbeda. Jadi, masalah yang bisa muncul juga dapat beragam. Tapi, ada beberapa indikasi umum yang bisa menunjukkan kecanduan kopi.
Nah, untuk mendeteksi apakah Anda ketagihan kopi atau tidak, berikut ini tanda-tandanya. Jika menjawab 'Ya' dari tiga atau lebih pertanyaan di bawah ini, Anda tergolong pecandu kopi.
1. Apakah Anda tergantung pada kafein atau minuman bersoda untuk meningkatkan konsentrasi kerja? ?
2. Ketika tubuh lelah, apakah Anda merasa harus minum kopi untuk mendapatkan energi?
3. Apakah Anda mengidap hipertensi, sering merasa mulas, sakit kepala atau asam lambung?
4. Anda sering mengalami insomnia atau sulit tidur nyenyak?
5. Anda selalu merasa lelah ketika bangun tidur?
6. Anda kerap merasa pusing atau vertigo?
7. Apakah perubahan mood yang naik turun menghantui hidup Anda?
Apa solusinya? Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi kecanduan kopi adalah dengan mengurangi porsi yang Anda konsumsi tiap hari. Misalnya, jika terbiasa minum kopi sebanyak tiga cangkir sehari, cobalah untuk menguranginya dengan hanya secangkir sehari. Atau, Anda bisa mengganti gelas kopi besar Anda dengan ukuran yang lebih kecil.
Selain itu, Anda juga bisa mencampur kopi favorit dengan kopi jenis decafe (rendah kafein), hingga akhirnya bisa benar-benar mengonsumsi kopi rendah kafein ini.
Tak hanya kopi dan minuman bersoda yang mengandung kafein, tapi cokelat, pil diet, atau bahkan suplemen kesehatan juga bisa mengandung kafein. Jadi, jika berniat mengurangi ketagihan kopi, sebaiknya porsi minuman atau suplemen yang mengandung kafein juga diperhatikan.
0 Comments:
Post a Comment